Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Cegah Stunting itu Penting

Masalah kesehatan di indonesia tidak jauh-jauh dari gangguan gizi. Permasalahan gizi ini berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di indonesia adalah stunting. Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi dalam waktu lama. Stunting tidak hanya terjadi pada masyarakat   kelas ekonomi bawah, namun saat ini sudah menyasar ke masyarakat kelas ekonomi menengah. Penyebab utamanya adalah kesalahan pemberian asupan gizi kepada anak. Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada saat 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Jumlah Penderita Stunting Menurut Who Menurut data World Health Organization (WHO), di Indonesia tercatat 7,8 juta dari 23 juta balita atau setara dengan 35,6 persen menderita stunting. Sebanyak 18,5 persen balita masuk dalam kategori sangat pendek dan 17,1 persen masuk kategori pendek.Berdasarkan

Cerpen Titik Dua belas Pas

Warna jingga sudah memenuhi langit Desa Padangaran. Jika diperkirakan, kurang dari lima menit lagi, azan di surau akan menghentikan permainan kedua belas bocah dengan bola di kakinya. Keringat sebesar biji jagung sudah berkali-kali mengucur dari pelipis Fajar Ramazani, sementara kakinya dengan lihai menggiring benda bundar yang terbuat dari kulit itu. "Langsung shoot Jar," teriak anak laki-laki yang memiliki kulit paling legam, mungkin karena terlalu sering bermain di lapangan. Napasnya sudah tersengal-sengal, jika dia tetap memaksakan menggiring benda bundar itu hingga ke depan gawang, pasti akan mudah dipotong lawan. Dengan akurasi yang cukup terlatih, Fajar menendang bola tersebut dan, sial! Reno si bocah tengil itu berhasil mem- block tendangannya. " Handball ... handball ...itu jelas handball ," celutuk salah satu rekan satu tim Fajar. "Iya itu handball , masa mau block pakai tangan?" Fajar menambahkan. Setelah melewati mus

Cerpen Satu Buku

Aku menghela napas melihat jam dinding di ruang kelas yang sunyi dan hanya ada satu suara, yaitu suara guru matematika yang sangat menyebalkan. Guru yang selalu memberi tugas dengan segudang pertanyaan di kelas sebagai hukuman jika tertidur dikelas. Melihat banyaknya rumus membuatku sangat malas dan ingin tidur di kelas. Aku selalu berpikir bahwa sekolah adalah neraka bagi setiap anak di dunia, tidak berguna dan hanya membuang waktu. Aku pikir hidup akan lebih baik jika anak diseluruh dunia tidak bersekolah. Ketika bel pulang sekolah terdengar, itulah hal yang sangat menggembirakan bagiku. Hal  yang sudah kutunggu–tunggu sejak pukul 07.00 pagi. Aku tidak menyukai sekolah, entah karena gurunya, teman – teman yang jahil atau karena hal lain yang tidak dapat diprediksi. Di sekolah aku hanya melamun, membaca komik, atau bahkan tertidur karena terlalu asik main game semalaman. Aku tidak tahu arah dan tujuan hidup yang jelas. Aku hanya tahu game, komik, dan tidur. Berbaring ditem

PEMBAHARUAN SISTEM PMB DI UNIVERSITAS PEKALONGAN

Banyak perguruan tinggi di Indonesia, sehingga berbagai perguruan tinggi atau universitas bersaing ketat satu dengan lainnya. Universitas ini akan menjadi sasaran empuk bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan setelah lulus SMA/SMK/MA, untuk memasuki universitas siswa harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh universitas baik itu berkas identitas diri maupun berkas nilai siswa pada jenjang pendidikan sebelumnya. Selain itu, siswa dapat memilih beberapa jalur masuk yang terdapat di universitas. Pada tahun 2019, Universitas Pekalongan kembali mengajak para calon mahasiswa baru untuk bergabung dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Penerimaan mahasiswa baru dibuka mulai bulan januari 2019 dan akan ditutup pada akhir bulan agustus 2019 selama kuota masih ada.. Pada tahun 2019 ini Unikal mengalami peningkatan target penerimaan mahasiswa baru yang sebelumnya sekitar 1.500 dengan realisasi 1.400-an menjadi 1.700 dengan harapan mencapai 1.500-an. Menurut Pengu

Hoax : Melek Teknologi Yang Tak Diimbangi Oleh Budaya Literasi

Semakin pesatnya perkembangan teknologi membuat kita semakin bebas menyuarakan pendapat. Kita hanya perlu klik, ketik dan upload, tulisan kita akan langsung dibaca oleh banyak orang. Bahkan, hal itu membuat dunia maya dan nyata hampir tidak ada pembedanya. Jadi apa yang terjadi di dunia maya akan berdampak di dunia nyata, begitupun sebaliknya.  Menurut Kementerian Kominfo Republik Indonesia, pengguna internet di Indonesia mencapai 54 persen atau 143 juta dari 265 juta jiwa penduduk Indonesia. Bahkan, Indonesia masuk dalam daftar lima negara pecandu internet di dunia. Dalam sehari, penduduk Indonesia menghabiskan waktu 8 jam 36 menit untuk berinternet. Sungguh fakta yang mengejutkan bukan ? Hal ini menunjukkan bila internet sudah menjadi gaya hidup bagi masyarakat kita.  Bahkan bisa saja dengan berjalannya waktu akan menjadi pandangan hidup masyarakat kita. Apalagi sekarang sedang maraknya hoax. Ditengah banyaknya informasi yang berlalu-lalang, hoax hampir pasti ada disit

SEMINAR NASIONAL JURNALISTIK 2019 LPM SUARA KAMPUS UNIVERSITAS PEKALONGAN

Hallo, salam pers mahasiswa!! Regulasi pers diatur dalam UU No 40 Th. 1999 tercantum dalam pasal 5 ayat 2 yang menjelaskan bahwa pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma dan rasa kesusilaan masyatakat, serta asas praduga tak bersalah.  Etika adalah filsafat moral yang berkenaan dengan kewajiban pers dan tentang penilaian pers yang baik dan buruk. Sedangkan etika media massa mengatur tentang tanggung jawab, kebebasan pers, masalah etis, ketepatan dan objektivitas, serta tindakan yg adil untuk semua orang. Hukum dan etika media massa tidak hanya berlaku untuk para pelaku media saja, tetapi kita sebagai pengguna media apakah sudah memanfaatkan media massa dengan baik? Maka dari itu, untuk mengetahui bagaimana hukum dan etika media massa LPM Suara Kampus Universitas Pekalongan proudly present: *"SEMINAR NASIONAL JURNALISTIK"* Tema: Hukum dan Etika Media Massa Hari: Sabtu, 9 Februari 2019 Tempat: Auditorium Ged. C Unikal Pembicara: -

LPMBA MENULIS PUISI NASIONAL 2019 LPM SUARA KAMPUS UNIVERSITAS PEKALONGAN

[Lomba Menulis Puisi] Dalam memperingati Dies Natalis ke-6 LPM Suaka Universitas Pekalongan proudly present; Lomba Menulis Puisi dengan tema "Media Massa" Adapun ketentuan yang berlaku dan harus ditaati oleh peserta. 1. Lomba ini dibuka untuk umum 2. Karya buatan sendiri dan belum pernah dipublikasikan 3. Tidak mengandung unsur sara 4. Follow Instagram kami @lpmsuakaunikal 5. Diketik menggunakan kertas A4, font 12 Times New Roman file dikirim ke : gudangkarya.lpmsuaka@gmail.com format: NAMA_JUDUL PUISI_ASAL 6. Membayar biaya pendaftaran melalui no rekening maupun offline ke ruang redaksi LPM Suaka sebesar Rp.20.000,- untuk satu karya. 7. Bukti pembayaran di kirim ke CP Miftakhul Rohmah. 8. Ada juara 1,2,3 dan semua peserta mendapatkan e-sertifikat. Bukti Pembayaran ke Rekening BRI 5824-01-019650-53-0 AN. Miftakhul Rohmah So? Tunggu apalagi yukkkk menulis puisi tuangkan semua kata-kata indahmu melalui puisi siapa tahu kamu beruntung. Salam Pers Mahasiswa!! CP: