Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Civitas Akademika UNIKAL Menggalang Bantuan

     Pekalongan - Civitas Akademika Universitas Pekalongan adakan aksi galang bantuan pada Kamis, 21 Januari 2021. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu korban bencana banjir di Kalimantan Selatan dan korban bencana gempa di Sulawesi Barat.      Salah satu partisipan dari kegiatan ini adalah Ormawa Fakultas Hukum Universitas Pekalongan. Kegiatan galang bantuan ini terbagi menjadi dua cara. Yang pertama, dengan turun ke jalan di wilayah Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan guna menggalang bantuan yang berupa uang tunai. Selanjutnya, membuat posko donasi di Alun-alun Kota Pekalongan. Bentuk bantuan yang digalang berupa pakaian layak pakai, obat-obatan, food parcel , dan sebagainya.      "Hasil dari galang bantuan ini akan dibagikan di media sosial milik Ormawa Fakultas Hukum," ujar Lailul selaku Gubernur BEM Fakultas Hukum. Ia menambahkan, untuk bantuan berupa uang dapat dikirimkan melalui transfer ke rekening BRI, DANA dan OVO.      Selain Ormawa Fakultas Hukum, ad

Resiliensi Akademik sebagai Gaya Penyesuaian Masa Pagebluk

       Kita semua paham bahwa “mahasiswa” merupakan peserta didik dengan bekal pedoman Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sebagai pengejawantahan implikasi Tri Dharma dalam lingkungan akademik, mahasiswa sering menafsirkannya sebagai suatu rangkaian belaka. Dari mulai masa perkenalan perguruan tinggi (adaptasi awal semester), masa perkuliahan dan rutinitas organisasi (semester muda sampai pertengahan), hingga masa manajemen impresi personal (KKN, hingga skripsi). Dengan adanya paradigma atas etape rangkaian tersebut, maka terjadilah resiliensi akademik sebagai efek yang tidak bisa dihindari oleh semua mahasiswa tanpa terkecuali.     Dari mulai bulan maret 2020, di masa pagebluk (epidemi) hingga sekarang, resiliensi akademik menjadi sangat signifikan serta menjadi perhatian khusus bagi banyak sivitas akademika. Walaupun sebenarnya resiliensi akademik bisa dikatakan sebagai jawaban atas efek domino yang terjadi dari tahun ke tahun, akibat kebijakan-kebijakan perubahan kurikulum, maupun inter

Kemampuan Berbahasa Anak Menentukan Kecerdasan Anak, Benarkah Begitu?

     Secara etimologi, kata bahasa berasal dari bahasa Sansekerta yaitu bhāṣā yang berarti kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Dalam pedoman Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa memiliki pengertian yaitu suatu sistem lambang bunyi yang arbitrer digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Di pengertian lainnya menyebutkan, bahasa adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan perasaan seseorang disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi, baik yang diutarakan dalam bentuk lisan, tulisan, bahasa isyarat, bahasa gerak tubuh, ekspresi wajah, ataupun seni.      Nah, kalian tahu nggak sih , bagaimana cara seorang anak memperoleh bahasa pertamanya? Seorang anak memperoleh bahasa pertamanya melalui interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak hanya dengan orang tuanya atau orang d