Langsung ke konten utama

Warga Watusalam Lakukan Aksi PENANGGUHAN Pejuang Lingkungan Hidup

Datangi Polres, Warga Watusalam Lakukan Aksi PENANGGUHAN Pejuang Lingkungan Hidup


Pekalongan - Senin (18/10/2021), telah terjadi aksi demonstrasi warga Watusalam di Polres Kota Pekalongan dan Rutan Pekalongan. Kedatangan warga bermaksud untuk mempertanyakan sikap yang akan ditindaklanjuti Kapolres terhadap kasus penangkapan dua pejuang lingkungan hidup dari Watusalam yang dikriminalisasi oleh PT. Pajitex. 

Sekitar pukul 10.00 WIB, warga berkumpul di depan Polres Pekalongan Kota dengan membawa Surat Permohonan Penangguhan/Pengalihan Penahanan. Surat yang telah ditandatangani oleh 400 warga tersebut bertujuan untuk meminta Kapolres Pekalongan Kota supaya mempertimbangkan tersangka Afif dan Kurohman dibebaskan dari penahanan di Rutan Pekalongan Kota.

Upaya warga untuk memberikan Surat Permohonan Penangguhan ini terhenti, hal itu dikarenakan penyidik telah melimpahkan kasus tersebut kepada Kejaksaan Negeri Kabupaten Pekalongan. Warga, bersama tim advokasi dan LBH Semarang menuju ke Rutan Pekalongan Kota untuk memberikan dukungan kepada warga pejuang lingkungan yang ditahan. Namun, mereka hanya dapat berkomunikasi via video call tanpa bisa bertemu langsung.

Tim advokasi meminta bantuan terhadap Komnas HAM, Komnas Perlindungan Perempuan, dan Kementerian Lingkungan Hidup untuk mendorong Pemkab Pekalongan agar melakukan investigasi secara mendalam terkait isu pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh PT. Pajitex. 



LBH Semarang menjelaskan, pihaknya meminta Pemkab Pekalongan untuk memastikan kembali apakah betul PT Pajitex melakukan pencemaran lingkungan. Sebab, ini berkaitan dengan sanksi administratif atau sanksi untuk perbaikan lingkungan yang seharusnya didapatkan oleh PT. Pajitex.

“Yang diminta sama warga bukan sesuatu hal yang mustahil, yang diminta oleh warga itu tolong perbaiki sistem operasionalisasinya, warga tidak meminta perusahaan ditutup." imbuh LBH Semarang saat kami temui di lokasi.

Selain itu, dalam aksi ini juga warga bersama kuasa hukum melakukan konsultasi kepada Komnas Perempuan dan Kementerian Lingkungan Hidup terkait isu pencemaran ini yang dilakukan secara online melalui zoom meeting.

“Jika akan melakukan penuntutan harus diiringi dengan investigasi lapangan, kemudian hasil dari investigasi tersebut dikirimkan ke hakim, karena jika warga sendiri yang menjadi saksi bahwa mereka agak sulit untuk membuktikan dampak dari pencemaran lingkungan itu sendiri." jelas Era, salah satu pihak dari Kementerian Lingkungan Hidup Kota Pekalongan.

Selanjutnya, Era menambahkan bahwa investigasi dapat dilakukan oleh organisasi lingkungan atau organisasi kesehatan sekitar dan harus dicek kembali benarkah warga terdampak mengalami keluhan seperti penyakit dan lain sebagainya.

Dengan adanya kasus ini, warga bersama tim advokasi mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan kriminalisasi yang menimpa dua orang pejuang lingkungan hidup. Warga Watusalam tak henti-hentinya meminta hak lingkungan hidup mereka kembali. 


Reporter : Mayda Andriansyah, Shofwa Fu'adah

Penulis : Shofwatul Fu'adah

Editor : Yunita Devika Damayanti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NASKAH ESAI: Membangun Media yang Memanusiakan Manusia

     Penulis: Diki Mardiansyah (Juara 3 Lomba Esai Festival Jurnalistik LPM Suaka UNIKAL 2021)      Media semakin tidak memegang etika jurnalistik dan menuju keadaan yang semakin mengkhawatirkan. Banyak malpraktik di industri media. Profesi wartawan banyak digunakan oleh orang-orang yang tidak jelas, hanya untuk mencari keuntungan pribadi semata. Baik dengan mencari “amplop”, memeras, clickbait, membuat media “abal-abal” yang tujuannya hanya mencari uang, atau menjadikan media memuat berita yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan      Hal itu, saya kira, menjadi pelanggaran kode etik yang sangat serius dan semakin menggejala. Dengan dilanggarnya kode etik jurnalistik itu, implikasinya adalah media tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan karena membuat berita yang tidak berkualitas dan bermutu. Padahal, media menjadi sarana penting untuk menyampaikan pesan tentang kemanusiaan. Sebab, kemanusiaan adalah nilai universal yang dapat men...

Sempat Tertunda Rayakan DiesNat, BEM FH Gelar Webinar Bertaraf Internasional

  Sempat Tertunda Rayakan DiesNat, BEM FH Gelar Webinar Bertaraf Internasional       Pekalongan (31/1/2022) - Perayaan Dies Natalis Fakultas Hukum Universitas Pekalongan, BEM FH, gelar webinar bertaraf Internasional pada Minggu, 30 Januari 2022. Tema besar yang diusung dalam acara ini yaitu, "Step For Sure, Make Dreams Come True With Scholarship".        Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor I, Dekan FH, Dosen FH, serta delegasi organisasi mahasiswa Fakultas Hukum. Pemantik acara merupakan Wakil Dekan FH sekaligus pembina BEM FH, Dr. A. H. Asari Taufiqurohman S.H., M.H. Dalam webinar yang diselenggarakan, acara berlangsung dengan baik.       Webinar tersebut sempat tertunda, dimana seharusnya terlaksana pada November tahun lalu, namun baru dapat terlaksana pada Januari ini. Hal itu dikarenakan, perlu adanya persiapan yang matang, menilik acara Internasional Webinar ini merupakan webinar pertama bertaraf internasional yang d...

NONTON BERSAMA BIDIKMISI AWARDS

Pekalongan, 11 Oktober 2024 – KAMAKIP Universitas Pekalongan mengadakan acara nonton bersama film dokumenter BIDIKMISI Awards pada 11 Oktober 2024 di auditorium gedung C. Acara ini dimulai pukul 13.00 WIB. Kegiatan nobar film BIDIKMISI ini dibuka oleh Hilda selaku staff kemahasiswaan yang juga mewakili Wakil Rektor 3, M. Fajru Sidqi. Kegiatan ini bertujuan Menciptakan semangat dan menginspirasi mahasiswa penerima beasiswa KIP. Pemutaran film diikuti oleh mahasiswa dengan khidmat bersama staff kemahasiswaan. Mahasiswa ikut merasakan emosi saat menonton film yang ditayangkan. Wakil Ketua KAMAKIP, Riski Fitri Nova, berharap agar mahasiswa KIP UNIKAL terinspirasi dan   semangatnya bertambah sehingga setelah menonton film ini. Sehingga mau menumbuhkan potensi dirinya, mengabdikan, dan memanfaatkan diri mereka di lingkungan kampus. Seorang mahasiswa beasiswa KIP bernama Aliyah, memberikan harapannya untuk kegiatan ini, “Semoga setiap tahun di adakan acara seperti ini karena menginspi...